GEOPARK NASIONAL JAMBI - HIGHLAND PARK KERINCI TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT










by : Hery septiawan


Danau Gunung Tujuh merupakan Danau yang terletak di Kabupaten Kerinci, Jambi. tepatnya di Desa Pelompek, Kecamatan Ayu Aro. Danau ini tergabung ke dalam HIGHLAND PARK KERINCI -GEOPARK NASIONAL JAMBI dan wilayah TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. selain memiliki panorama alam yang menakjubkan, jalur yang dilalui juga jauh lebih mudah daripada Gunung Kerinci. Danau Gunung Tujuh juga merupakan Danau tertinggi di Asia Tenggara yang berada di ketinggian 1.950 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian hampir 2 kilometer dpl itu bisa dibayangkan betapa sejuk dan dingin di kawasan ini.
Sesuai namanya danau ini dikelilingi oleh tujuh gunung, yaitu Gunung Hulu Tebo (2.525 mdpl), Gunung Hulu Sangir (2.330 mdpl), Gunung Madura Besi (2.418 mdpl), Gunung Lumut yang ditumbuhi berbagai jenis Lumut (2.350 mdpl), Gunung Selasih (2.230 mdpl), Gunung Jar Panggang (2.469 mdpl), dan Gunung Tujuh itu sendiri (2.735 mdpl). Di beberapa gunung ini terdapat sumber air, yang menyebabkan air di danau ini tidak pernah habis.
Pendakian dari gerbang pos Taman Nasional Kerinci Seblat sampai Danau Gunung Tujuh memerlukan waktu dua sampai tiga jam. Dari gerbang pos Taman Nasional Kerinci Seblat, ada dua pilihan jalur pendakian. Jalur pertama, lebih landai namun jarak tempuhnya lebih jauh dan jalur kedua, memiliki tanjakan yang curam namun jaraknya lebih dekat. Kedua jalur itu akan bertemu dan setelah itu para pendaki harus melewati jalur menurun yang cukup tajam yang akan sampai di tepi Danau Gunung Tujuh. Dari situ, para pendaki dapat langsung melihat danau tertinggi di Asia Tenggara itu.
Selain sebagai tempat wisata, Danau Gunung Tujuh juga di gunakan penduduk lokal sebagai sumber mata pencaharian, beberapa masyarakat lokal berprofesi sebagai Nelayan dan mencari ikan di danau tersebut. jika kita berkunjung ke Danau Gunung Tujuh kita bisa menyewa Sampan nelayan dan mendayung menjelajahi luasnya danau.
Courtesy : Wikipedia Indonesia + Sesde Seharja


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kami Mendaki Gunung Karena Menghargai Hidup

Kupu - Kupu Yang Tak Kunjung Pulang